URBAN FARMING SMPN 178 JAKARTA

Urban farming adalah praktik bercocok tanam, memelihara tanaman, dan memanen hasil pangan di lingkungan perkotaan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan ketahanan pangan, menambah ketersediaan sayuran segar, serta mendidik siswa tentang pertanian berkelanjutan meskipun berada di area terbatas.
SMPN 178 Jakarta mengadopsi konsep urban farming sebagai bagian dari upaya kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler untuk membangun kecintaan pada lingkungan, sains, dan kewirausahaan kecil.
Tujuan Pembelajaran

Mengembangkan pemahaman ilmiah mengenai siklus pertumbuhan tanaman, kebutuhan dasar tumbuhan (air, cahaya, nutrisi, dan suhu).
Meningkatkan keterampilan praktis: perencanaan pot / media tanam, penanaman, perawatan, dan panen.
Menumbuhkan rasa tanggung jawab lingkungan melalui pengelolaan limbah organik (kompos) dan penggunaan kembali air.
Membiasakan siswa pada kerja tim, perencanaan proyek, serta evaluasi hasil panen untuk pembelajaran mata pelajaran terkait (IPA, IPS, Matematika, Kewirausahaan).
Mengembangkan kewirausahaan kecil melalui penjualan hasil panen (misalnya sayuran daun, tanaman hias kecil, atau produk olahan sederhana) untuk pembelajaran ekonomi.
Ruang dan Infrastruktur.

Kebun sekolah di area terbatas yang dirancang vertikal (vertical farming) atau pot tanaman di halaman sekolah dan koridor.
Sistem hidroponik atau media tanam tanah alternatif untuk efisiensi ruang dan air.
Area kompos dan tempat pembuangan limbah organik rumah tangga sekolah untuk mendaur ulang menjadi pupuk kompos.
Papan informasi belajar mengenai pola tumbuh, serangga pengendali hama, dan siklus nutrisi.
Jenis Tanaman dan Siklus Tanam

Sayuran daun (bayam, selada, kangkung), sayuran akar (wortel, lobak) dan herb (kemangi, peterseli).
Tanaman hias kecil untuk estetika ruang kelas outdoor.
Penanaman dilakukan secara bertahap sesuai musim tanam sekolah; perawatan rutin dilakukan oleh kelompok siswa dalam jadwal harian atau mingguan.
Kegiatan Utama

Perencanaan kebun: pemilihan jenis tanaman, desain pot/bed, jadwal penyemaian dan panen.
Penanaman dan perawatan: penyiraman terukur, pemupukan organik, pengendalian hama secara ramah lingkungan.
Pembelajaran praktis: observasi pertumbuhan, pencatatan data (tinggi tanaman, jumlah daun, berat panen), analisis data sederhana.
Pengolahan limbah: pengomposan sisa sayuran menjadi pupuk; penggunaan air bekas siraman untuk menyirami tanaman.
Kegiatan produksi dan distribusi: panen, pengemasan, dan penjualan produk (jurnal pembukuan, etika jual beli, dan pelaporan ke pihak sekolah).
Pelibatan komunitas: kegiatan edukasi untuk siswa kelas lain, orang tua, dan warga sekitar melalui pameran kebun sekolah atau bazar.

Manfaat bagi Peserta Didik

Pembelajaran interdisipliner: IPA (siklus hidup tanaman, fotosintesis), Matematika (pengukuran, perhitungan ROI sederhana), Seni (penataan visual kebun), IPS (dampak sosial ekonomi pangan lokal).
Keterampilan hidup: tanggung jawab, kerja tim, perencanaan proyek, manajemen waktu.
Kewirausahaan dan literasi keuangan: memahami biaya, pendapatan, dan pelaporan.
Kesadaran lingkungan: pengelolaan air, penggunaan pupuk organik, dan pengurangan limbah.
Penilaian

Penilaian formatif: laporan harian/mingguan, jurnal observasi, temuannya, serta reflexi siswa.
Penilaian sumatif: evaluasi hasil panen, desain kebun, dan presentasi proyek akhir.
Portofolio kebun: dokumentasi rencana, catatan pemantauan, foto, dan data panen.
Kebijakan Keamanan dan Kesehatan

Pengawasan Guru/guru pendamping saat kegiatan praktik.
Penggunaan alat berkebun dengan SOP keamanan (sarung tangan, sepatu tertutup).
Penerapan protokol kebersihan untuk sanitasi media tanam dan penyimpanan alat.
Rencana Implementasi Singkat (Jangka 1 Semester).

LINK VIDEO YOUTUBE URBAN FARMING SMPN 178 JAKARTA
https://youtu.be/dZNXp18b4bw